Tak henti pandemi COVID-19 menyelimuti seluruh belahan dunia. Namun, itu bukan menjadi penghalang bagi siswa dan siswi SMA Negeri 2 Kuta Selatan untuk menjaga dan melestarikan keseimbangan alam ini.
Pada tanggal 5, 7 dan 29 Maret 2021, siswa dan siswi SMA Negeri 2 Kuta Selatan mengadakan kegiatan yang bertemakan “TRI HITA KARANA” bertajuk “ASTA KARANA (Aksi Nyata Tri Hita Karana).
Tri Hita Karana memiliki elemen/subsistem Parhyangan, Pawongan, dan Palemahan. Dalam realisasinya, Parhyangan yaitu hubungan manusia dengan Tuhan dapat diartikan sama dengan pola pikir/konsep/nilai. Pawongan yang artinya hubungan manusia dengan sesamanya, sama dengan elemen sosial. Dan Palemahan yaitu hubungan manusia dengan alam sekitar sama dengan elemen artefak. Dalam implementasinya upacara atau ritual yang dilakukan menekankan kepada konsep Palemahan dimana mengadakan hubungan harmonis dengan alam sekitar dan lingkungan sekitar untuk menjaga keseimbangan di bumi ini.
Pelaksanaan kegiatan Asta Karana dibagi menjadi 3 kegiatan antara lain: Parahyangan (manusia dengan tuhan), Pawongan (manusia dengan manusia) dan palemahan (manusia dengan lingkungan). Parahyangan dilaksanakan di Pura Geger, Puja Mandala, Pura Luhur Uluwatu, dan Pura Ratu Ayu Mumbul. Peserta dari kegiatan tersebut terdiri dari OSIS, PMR dan Jegeg Bagus Toska. Pawongan dilaksanakan di titik tertentuk daerah kuta selatan. Palemahan dilaksanakan di kampoeng kepiting.
Pada kegiatan parhyangan siswa dan siswi SMA Negeri 2 Kuta Selatan memiliki inisiatif untuk menyumbangkan beberapa tempat sampah di lingkungan tempat ibadah. Berbagai pembelajaran dan informasi yang kami dapat guna memperluas pandangan dan memperdalam pengetahuan mengenai tentang “TRI HITA KARANA.
Pada kegiatan pawongan, siswa dan siswi memberikan sedikit rezeki untuk masyarakat yang kurang mampu dan
disabilitas. Sungguh sedih melihat betapa susahnya mereka menjalani kehidupan di masa pandemic saat ini.
Pada kegiatan palemahan, siswa dan siswi melakukan penanam mangrove di kampoeng kepiting. Tentunya sangat seru, informasi mengenai penanaman mangrove semakin digali saat itu. Baik dari cara penanamannya, waktu tumbuhnya dan pastinya manfaat dari penanaman mangrove.
Kegiatan ini dilaksanakan guna menumbuhkan rasa syukur dan peduli terhadap tuhan dan kehidupan sekitar kita. Tidak hanya mengenai kepedulian, Adapun rasa kekeluargaan yang semakin kuat dan rekat antara siswa dan siswi SMA Negeri 2 Kuta Selatan menumbuhkan rasa yang lama tak dirasakan setelah pandemi tiba.
0 Komentar