Kamis, 29 Agustus 2024 serangkaian HUT ke-5 SMA Negeri 2 Kuta Selatan menyelenggarakan acara bedah buku yang diikuti oleh perwakilan siswa dan guru SMA se-Kabupaten Badung. Acara ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan dilanjutkan dengan doa bersama. Tersaji pula beberapa buku yang pernah diterbitkan di depan Aula.
Acara bedah buku ini dibuka oleh Bapak Kepala SMA Negeri 2 Kuta Selatan Dr. Drs. I Nyoman Tingkat, M.Hum. Beliau membahas tentang karirnya menjadi guru yang dulunya pernah merantau dan mengajar di tingkat SMP dan di masa sekarang telah mengabdikan diri di tingkat SMA. Ditengah-tengah sambutannya Bapak Nyoman Tingkat juga menyinggung terkait buku yang ditulisnya yang akan dibedah dengan judul “Sekolah Penggerak: Sebuah Refleksi” dan juga buku guru yang bejudul “Guru Merdeka Menulis”. Terkait tentang buku guru, I Nyoman Tingkat mengatakan sedikit memaksa guru-guru untuk menulis di tengah-tengah kesibukan dan berhasil menghasilkan sebuah buku yang berisi pengalaman-pengalaman guru selama mengajar di SMA Negeri 2 Kuta Selatan. Beliau juga menerangkan “sebenarnya ditargetkan ada lima buku yang rencananya diterbitkan secara bersamaan dalam rangkaian HUT sekolah yang ke-5 ini, namun karena adanya kendala sehingga dua buku ini yang diterbitkan terlebih dahulu”.
Acara bedah buku kali ini mengundang dua narasumber untuk membedah dua buku ini yaitu Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten (pengawas Disdikpora Provinsi Bali) dan Ida Bagus Pawanasuta. Dalam pemaparannya Ida Bagus Pawanasuta membedah buku guru yang berjudul “Guru Merdeka Menulis. Beliau menekankan pada dua aspek yang dibedah yaitu dari tampilan buku dan juga dari substansi isi buku tersebut. Ida Bagus Pawanasuta juga menemukan kata-kata mutiara yang ditulis di dalam buku guru ini. Yang menarik menurut beliau para guru menuliskan pengalamannya apa adanya dari pengalaman yang baik hingga kendala-kendala yang dialaminya.
Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten membedah buku tulisan dari I Nyoman Tingkat dengan judul “Sekolah Penggerak: Sebuah Refleksi”. Beliau diawal argumennya menekankan pada isi atau substansi dari sebuah buku bukan hanya melihat dari kulitnya saja. Beliau menjelaskan tulisan dari I Nyoman Tingkat membawa nilai-nilai kepahlawaan tokoh nasional hingga daerah untuk menjadikannya inspirasi dalam dunia pendidikan. Selain itu Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten melihat upaya penulis membawa Taman Siswa yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara untuk masuk ke sekolah di masa sekarang.
Pada sesi akhir bedah buku para tamu undangan baik guru dan siswa terlibat dalam diskusi dan memberi masukan terkait buku yang dibedah. Bukan hanya itu, para tamu undangan dari kalangan siswa barani berbicara terkait pandangannya tentang pandangan buku yang baik bagi kalangan siswa berupa buku online yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja. Tanya jawab berlangsung hangat namun santai yang sesekali di paparkan kesimpulan oleh moderator di setiap jawaban yang diberikan oleh narasumber.
0 Komentar