Umat Hindu di Bali memiliki banyak hari raya besar dalam kalender keagamaannya. Salah satunya kegiatan Pujawali. Pujawali merupakan hari lahirnya sebuah tempat suci agama hindu yang mana memiliki makna memuliakan kembali keagungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Peringatan Pujawali tiap tempat suci berbeda-beda. Pada kesempatan kali ini, siswa – siswi SMAN 2 KUTA SELATAN melakukan pujawali di Pura Gunung Payung, Desa Kutuh, Kuta Selatan. Pujawali di pura ini bertepatan dengan purnama sasih kaulu, yakni purnama ke delapan dari hitungan kalender Bali. Dimulai dari pagi pukul 07.15, seluruh siswa berkumpul di parkiran Pura Gunung Payung. Setelah itu, siswa – siswi diperbolehkan masuk ke Pura.
Memasuki Pura, seluruh siswa disambut dengan gelai ombak Pantai Gunung Payung. Selanjutnya para siswa mulai menyiapkan sarana persembahyangan. Persembahyang dimulai dari Jaba Pisan Pura yang mana pada bagian pura ini tidak ada pemangku. Lanjut ke Jaba Tengah yang merupakan bagian Pura yang sakral. Terakhir, siswa – siswi sembahyang di Utama Mandala (Jeroan) dimana bagian ini merupakan bagian terdalam (tersakral), maka dari itu pada bagian in i para siswa dituntun oleh pemangku adatnya. Adapun di tiap – tiap bagian pura ini, terdapat jajaran padmasana yang mana fungsinya sebagai simbol istana tuhan.
Setelah melakukan persembahyangan, sesuai dengan arahan kepala sekolah SMAN 2 KUTA SELATAN – Dr. Drs. I Nyoman Tingkat, M.Hum. Seluruh siswa berkumpul lagi di Wantilan yang berada di tengah kawasan Pura Gunung Payung untuk mendengarkan penyampaian Kepala Sekolah terkait bangunan – bangunan Pura Gunung Payung. Awalnya Pura ini berukuran kecil, namun pada tahun 2008 di renovasi sehingga Pura ini sekarang kesannya luas, setelah itu bangunan – bangunan utamanya juga masih baru termasuk bangunan pelinggihnya. Setelah itu, diberikan pengaruhan selanjutanya dan informasi – informasi untuk kegiatan esok hari barulah siswa – siswi diperbolehkan untuk pulang kerumah masing – masing.
0 Komentar