Dunia saat ini tengah menghadapi pandemi COVID – 19 yang disebabkan oleh virus corona. Adanya pandemi ini memberikan dampak yang cukup besar, khususnya di dunia pendidikan. Sekolah – sekolah terpaksa ditutup sementara sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona. Adanya perubahan dalam sistem pembelajaran, dari yang awalnya pembelajaran langsung dengan tatap muka terpaksa harus diganti menjadi pembelajaran secara daring.
Pada tahun pelajaran 2020/2021 ini, secara perdana SMA Negeri 2 Kuta Selatan tengah menerapkan program kelas kolaborasi secara daring, yang dilaksanakan mulai dari tanggal 20 Juli 2020 hingga pada 30 Juli 2020.
Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Kuta Selatan, Dr. Drs. I Nyoman Tingkat, M.Hum. mengatakan bahwa kelas kolaborasi ini bertujuan untuk mencari titik temu antarmata pelajaran bahwa pelajaran yang tampaknya terpisah-pisah dengan guru yang berbeda sesungguhnya memiliki persamaan dalam mencerdaskan anak bangsa. Sebagai contoh, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Bali, yang berbeda adalah mediumnya saja. Substansinya sebagai bahasa adalah sama sebagai alat komunikasi. Hanya saja lingkup penggunaannya sebagai alat komunikasi berbeda. Bahasa Indonesia untuk seluruh Indonesia, bahasa Inggris untuk hampir seluruh dunia, sedangkan bahasa Bali untuk lokal Bali.
Selain itu, Beliau mengungkapkan kelas kolaborasi juga untuk memperkuat nilai karakter bangsa khususnya meningkatkan kerja sama antara guru dengan guru, guru dengan pegawai, guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa. Dengan begitu, semangat gotong royong menjadi nyata dalam proses pembelajaran
Lebih lanjut, Wakasek Kurikulum SMA Negeri 2 Kuta Selatan, Nyoman Yuliana Citra, S.Pd., M.Pd. juga menjelaskan tujuan diadakannya kelas kolaborasi adalah untuk memahami bahwa suatu ilmu tidak dapat berdiri sendiri, semua terintegrasi dan saling mendukung satu sama lain. Peserta didik harus memahami itu sejak dini. Selain itu, kelas kolaborasi dilaksanakan untuk memfasilitasi keterbatasan pembelajaran jarak jauh terutama keterbatasan akses internet (kuota), minimal ada sesi tatap muka antara guru dan peserta didik untuk membangun keterikatan hubungan antara kedua belah pihak, bagi yang tidak ada akses internetpun bisa belajar dari PPT, materi yang disediakan guru, BSE, dan sumber belajar lainnya. Melalui kegiatan ini juga dapat menunjukkan bahwa dalam sebuah organisasi atau lembaga perlu saling mendukung dan adanya kerja sama antara guru, pegawai, dan peserta didik. Kelas kolaborasi bisa berjalan lancar berkat dukungan dari semua pihak, termasuk komite sekolah, masyarakat, dan orang tua peserta didik.
Sebelumnya, kelas X dan XI telah dibagikan jadwal terkait pelaksanaan kelas kolaborasi. Kelas kolaborasi ini akan dipandu oleh para guru SMA Negeri 2 Kuta Selatan. Walaupun tak dapat bertatap muka secara langsung, para peserta didik dapat memanfaatkan aplikasi Zoom maupun YouTube untuk mengikuti kelas kolaborasi ini.
Pada Senin, 20 Juli 2020, untuk sesi pertama pukul 07.30 – 09.30 kelas kolaborasi diikuti oleh para peserta didik kelas X. Dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, setelah itu doa bersama, dan dilanjutkan dengan arahan dari Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Kuta Selatan, Dr. Drs. I Nyoman Tingkat, M.Hum. Pada hari pertama kelas kolaborasi, untuk kelas X yakni pengenalan materi dari kolaborasi 3 bahasa yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan juga bahasa Bali. Pada sesi kedua, pukul 09.45 dilanjutkan oleh para peserta didik kelas XI dengan agenda sosialisasi terkait kelas kolaborasi dan ekstrakurikuler.
Kelas kolaborasi ini diagendakan secara bergantian antara kelas X dan kelas XI. Di hari selanjutnya, Selasa, 21 Juli 2020 kelas kolaborasi diikuti oleh peserta didik kelas XI, dengan kolaborasi 3 bahasa yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan bahasa Bali. Begitupun selanjutnya, pada Rabu, 22 Juli 2020 diikuti kembali oleh peserta didik kelas X.
3 kali pertemuan kelas kolaborasi dan akan terus berlanjut hingga tanggal 30 Juli 2020. Melalui kelas kolaborasi, para peserta didik tetap dapat belajar dan menambah wawasan meskipun belajar secara daring dari rumah, oleh karena itu para peserta didik diharapkan untuk tetap menumbuhkan semangat belajar di tengah pandemi COVID-19.
0 Komentar